Dalam Kotbah Jumat Tanggal 25 Oktober 2024, sebagai Khotib Bapak M. Tajuddin M.Pd.I mengambil tema tentang bagaimana tuntunan Islam dalam memilih pemimpin.
“Dalam momentum PILKADA serentak ini harusnya umat islam harus aktif turut serta memberikan aspirasi melalui mekanisme pemilihan yang sudah diatur oleh undang-undang, tanpa harus ada embel-embel pamrih karena iming-iming materi”
Hukum memilih pemimpin dalam Islam memiliki landasan yang kuat dalam Al-Qur’an, hadis, serta pandangan para ulama. Secara umum, prinsip dalam memilih pemimpin dalam Islam adalah mencari seseorang yang mampu menegakkan keadilan, menjaga kesejahteraan umat, serta memiliki akhlak dan keimanan yang baik. Berikut beberapa pandangan utama:
- Kewajiban Memilih Pemimpin yang Adil
Dalam Al-Qur’an, Allah memerintahkan umat Islam untuk menegakkan keadilan, dan ini termasuk dalam memilih pemimpin. Surat An-Nisa ayat 58 mengatakan:“Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil…”
Hal ini menunjukkan pentingnya amanat dan keadilan yang menjadi kriteria dalam memilih pemimpin. - Pemimpin yang Muslim dan Berakhlak Mulia
Ulama sepakat bahwa idealnya seorang pemimpin bagi umat Islam adalah Muslim yang memiliki akhlak dan iman yang kuat. Mereka harus memiliki sifat amanah, jujur, dan bertanggung jawab. Pemimpin yang berakhlak baik diharapkan bisa menjaga umat dari keburukan dan ketidakadilan. - Kepemimpinan sebagai Tanggung Jawab dan Amanah
Rasulullah SAW menekankan bahwa kepemimpinan adalah amanah besar yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda:“Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” - Memilih Pemimpin yang Kompeten
Islam juga menganjurkan umat untuk memilih pemimpin yang kompeten dalam bidangnya. Ini karena pemimpin bertanggung jawab atas banyak hal, termasuk urusan ekonomi, keamanan, serta kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan memilih pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan memajukan umat.
Secara keseluruhan, memilih pemimpin dalam Islam bukan hanya soal mengikuti prosedur, tetapi bagian dari kewajiban umat untuk memilih sosok yang dapat membawa manfaat, keadilan, dan menjaga kepentingan agama serta umat.
oleh: M. Tajuddin, M.Pd.I